“Kode Politik” Jokowi dari Menggeber Chopper ke Sukabumi
(saefudin achmad)
Sebagai seorang presiden yang hendak kembali nyapres di 2019, hampir semua tindak tanduk yang Jokowi lakukan adalah kode-kode politik yang mungkin tidak semua orang bisa menerjemahkan. Hal ini sangat lumrah dan Jokowi berhak melakukan hal itu. Apalagi, lawan-lawan Jokowi sudah lebih dulu bergerak menjatuhkan citra Jokowi dengan berbagai cara. Gerakan #2019GantiPresiden pun sudah menggelora. Jokowi paham dirinya sedang diserang bertubi-tubi oleh lawan, terutama PKS dan Geridra.
Jokowi menanggapi gerakan #2019GantiPresiden dengan lelucon. Jokowi hanya berkelakar bahwa tidak mungkin bisa mengganti presiden dengan kaus dan mug. Jokowi mencoba mengembalikan nalar sehat rakyatnya bahwa yang bisa mengganti presiden adalah kekuatan rakyat dan tentu kehendak Tuhan.
Menghadapi makin gencarnya serangan, Jokowi tidak melakukan serangan balik secara masif. Jokowi hanya melakukan sesuatu yang unik, nyetnrik, tidak biasa dilakukan oleh presiden sebelumnya, agar masyarakat merasa surprise presidennya mau melakukan hal yang unik tersebut.
Jokowi melakukan kunjungan ke Sukabumi dengan tidak biasa. Beliau tidak naik mobil kepresidenan, namun mengendarai motor Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018). Agar terlihat makin muda, Jokowi memakai jaket ala Dilan dan celana jins serta sepatu kets. Jokowi benar-benar bergaya sporty layaknya kawula muda. Jaket jins Jokowi cukup mencolok karena ada gambar peta Indonesia berwarna merah dan putih di bagian depannya. Di bagian belakang jaket jins Jokowi yang berwarna biru muda itu juga ada tulisan “Indonesia” dari batik.
Jokowi mengatakan, ia akan menempuh rute sejauh 30 kilometer bersama puluhan bikers. Rute yang ditempuh adalah dari Kantor Kecamatan Bantar Gadung sampai ke Pantai Pelabuhan Ratu. Selain didampingi bikers, Jokowi juga ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kira-kira, apakah Jokowi hanya ingin mengendarai motor Royal Enfield Bulletnya saat berkunjung ke Sukabumi, atau ada kode politik yang ingin disampaikan beliau?
Saya mencoba menerjemahkan kode-kode politik yang Jokowi berikan dari tindakan Jokowi yang unik dan nyentrik ini.
Pertama, dandanan Jokowi adalah identik dengan kawula muda.Disini saya melihat Jokowi seperti sedang menggaet dukungan dari kawula muda atau generasi milenial agar memilih dirinya di Pilpres 2019. Jokowi meyakinkan kepada kawula muda bahwa beliau orang yang bisa bergaya ala anak muda dan sangat mendukung aktivitas-aktivitas yang terbiasa dilakukan oleh kawula muda selaki bermanfaat, seperti konvoi menggunakan motor yang biasanya kerap dilakukan oleh para bikers.
Kedua, Jokowi seperti terlihat sedang menyindir Prabowo yang usianya semakin tua. Salah satu alasan Prabowo tidak semangat nyapres adalah karena mempertimbangkan usianya yang semakin tua. Jokowi seperti sedang menyampaikan ke seluruh rakyat Indonesia bahwa dirinya masih muda, masih bisa naik motor, masih bisa bergaya layaknya anak muda. Jokowi masih cukup kuat untuk memimpin Indonesia di tahun 2019-2024. Seolah-olah Jokowi sedang mengatakan bahwa Jokowi masih lebih baik dibanding Prabowo dalam hal usia. Jokowi masih kuat mengendarai motor dan mau bergaya anak muda. Ini adalah sesuatu yang sepertinya tidak bisa dilakukan oleh Prabowo. Tentu tak lucu ketika orang setua Prabowo naik motor bergaya chopper dan memakai jaket ala Dilan. Hehe. Apa kata dunia?
Ketiga, Jokowi menunjukkan ke seluruh rakyat Indonesia bahwa dirinya adalah sosok yang pemberani. Dirinya benar-benar sudah tidak punya rasa takut. Urat takutnya sudah putus. Bahkan sepertinya Jokowi sudah siap mati selama menjadi presiden Indonesia. Mengendarai motor sejauh 30 dalam kunjungan ke Sukabumi adalah sesuatu yang tidak aman bagi keselamatan presiden. Potensi bahaya akan selalu mengiri Jokowi. Kita tidak bisa menjamin kalau di tengah jalan tidak ada yang mungkin sedang mengincar Jokowi. Bukan mustahil jika bisa saja di tengah jalan sudah bersiap sniper yang hendak menembak Jokowi.
Di negara-negara lain, keselamatan presiden adalah nomor satu. Biasanya mobil kepresidenan tahan peluru dan bom seperti mobil kepresidenan milik presiden Amerika. Mungkin hanya Jokowi yang benar-benar kurang peduli dengan kemananan dirinya.
Tidak berlebih jika Jokowi dikatakan presiden “gila” dalam tanda kutip sama sekali tidak memiliki rasa takut. Jokowi seperti sudah memasrahkan hidupnya kepada Tuhan sehingga tak perlu khawatir jika di tengah jalan ada yang mencoba melukainya. Sepertinya Jokowi begitu yakin bahwa kematian sudah menjadi takdir Tuhan. Jika Tuhan belum berkehendak, Jokowi tidak akan mati meskipun berkunjung ke negara perang sekalipun. Sebaliknya, jika Tuhan sudah berkehendak mencabut nyawanya, tetap tinggal di rumah pun ajal itu akan tetap datang. Saya yakin hal itu yang diyakini oleh Jokowi.