IMN News, Jakarta — Komentari penayangan iklan pemerintah di bioskop, PKS justru dikritik balik oleh Rumah Relawan Nusantara PROJA (Pro Jokowi-KH.Ma’ruf Amin) The President Center. Lembaga relawan ini menganggap Wakil Ketua MPR RI dari PKS, Hidayat Nur Wahid tidak paham urusan iklan dan asal ngomong.
“Terus terang kami merasa statemen Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menunjukkan ke tidak pahaman tentang dunia periklanan. Repotnya ikut mengomentari sehingga terlihat justru bodoh, karena apa yang dilakukan pemerintah tidak ada yang salah,” tegas Sekjen The President Center, Fahmy Hakiem di Jakarta usai bertemu KH. Marsudi Suhud, salah satu Ketua PBNU di Jakarta.
Menurut pria berdarah Madura itu, penayangan iklan pemerintah berjudul “2 Musim, 65 Bendungan” produksi Kominfo itu tidak ada yang salah, baik dari segi aturan, materi, kode etik maupun aspek sosial.
Pertama, iklan tersebut merupakan program sosialisasi kepada masyarakat akan hasil-hasil pembangunan pemerintah. Dan pemerintah mau menggunakan sarana apapun sah-sah saja sepanjang tidak bertentangan dengan aturan maupun kode etik periklanan.
Kedua, penempatan iklan (placement) di bioskop juga tidak melanggar aturan. Karena pihak swasta untuk menayangkan materi iklan tidak hanya melihat dari aspek bisnis semata, tapi dipastikan materi tersebut memenuhi unsur yang tidak melanggar kode etik periklanan yang berlaku.
Ketiga, keberatan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid tidak berdasar dan lebay. Dalam materi iklan PSA (Public Service Ad) tersebut tidak ada isi kampanye politik. Tidak beda dengan jika MPR RI buat iklan tentang kinerja MPR RI selama ini.
“Karena itu sebaiknya Hidayat Nur Wahid tidak mudah memberi komentar yang beliau tidak paham substansinya. Justru saat memberi komentar terlihat justru Hidayat Nur Wahid yang “berpolitik” menyerang pemerintah,” tegas Fahmy Hakiem (***)