Beranda Politik Megawati Menyatakan Ingin Mundur Dari Ketua Umum PDI Perjuangan

Megawati Menyatakan Ingin Mundur Dari Ketua Umum PDI Perjuangan

916
0
BERBAGI


IMN News, Jakarta – Keinginan untuk pensiun sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tiba-tiba diungkapkan oleh Megawati Soekarnoputri.


Hal tersebut disampaikan Megawati saat membuka sekolah bagi calon anggota legislatif tingkat DPR RI, di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (15/11/2018).


“Memang saya kalau dilihat, perjalanan politik sudah cukup lama. Saya Ketum parpol paling senior sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah lama berharap diganti,” kata Megawati dihadapan ratusan caleg PDI-P.

Megawati menjabat sebagai ketua umum PDI-P sejak partai tersebut masih bernama PDI pada 1993. Ini berati, posisi Ketua Umum PDI-P sudah dijabat oleh Megawati selama sekitar 25 tahun alias seperempat abad.

Kursinya sempat digoyang oleh Soerjadi lewat Kongres Luar Biasa PDI 1996. Namun, Megawati tidak menerima hasil kongres itu dan akhirnya PDI dibawah kepemimpinannya berubah nama menjadi PDI-P. Sejak saat itu, kursi Megawati tidak pernah goyah.

Pada Kongres PDI-P 2015 di Bali, Megawati bahkan masih terpilih secara aklamasi.
Kini, alih-alih pensiun dari pimpinan partai, Megawati yang berusia 71 tahun justru mendapat tugas tambahan dari Presiden Joko Widodo.

Ia didapuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP). “Padahal umur saya sudah 70 plus. Tapi hari ini malah ditambahi tugas ideologi Pancasila,” kata Megawati. Megawati menyesalkan, pada saat ia sudah tua, justru perempuan yang terjun di dunia politik semakin sedikit.

Di BPIP misalnya, Megawati menjadi satu-satunya perempuan di jajaran dewan pengarah.
“Saya makin kesal pada diri saya sendiri apa salahnya perempuan Indonesia. Kenapa tidak mau jadi tokoh politik,” kata Presiden ke-5 RI ini.

Megawati pernah minta jadi cawapres ke Jokowi. Megawati Soekarnoputri, yang merupakan Ketua Umum PDIP memberikan sebuah pengakuan terkait proses penjaringan cawapres beberapa waktu lalu.

Mantan presiden RI itu sempat bercanda dan meminta agar Jokowi memilih dirinya sebagai cawapres (calon wakil presiden).
Hal itu diungkapkan Megawati saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Diponegoro, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

Dilansir dari Kompas.com, Megawati mengatakan, awalnya ia sempat merasa lucu karena kedua rekannya di Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) masuk kedalam bursa cawapres Jokowi. Keduanya yakni Mahfud MD dan Ma’ruf Amin, yang sama-sama menjabat sebagai anggota dewan pengarah BPIP.

“Jadi ketika ada cerita soal katanya Pak Ma’ruf dan Pak Mahfud, sepertinya saya ingin ketawa-ketawa saja. Aduh sahabat-sahabat saya masuk nominasi,” kata Megawati yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.

Megawati pun berseloroh ke Presiden Jokowi agar ia juga bisa masuk nominasi cawapres. “Saya bilang ke Pak Jokowi, yang ganteng-ganteng pada masuk nominasi, saya juga masuk nominasi boleh apa enggak?” kata Megawatimenceritakan ulang percakapannya dengan Jokowi.

Menurut Megawati, Jokowi saat itu langsung kaget mendengar permintaannya itu. Jokowi tidak percaya Megawati yang pernah menjabat sebagai presiden RI mau menjadi cawapresnya. “Pak Jokowi kaget, dan bilang ibu gitu kan,” kata Megawati menirukan perkataan Jokowi.


“Emang enggak boleh Pak Jokowi?” Terus Pak Jokowi bilang, ‘Ini benar atau tidak’,” cerita Megawati yang langsung disambut tawa para kader PDI-Pyang hadir.


Pada akhirnya, Jokowi memilih Ma’ruf Amin.

Megawati mengatakan, siapapun cawapres yang dipilih, yang terpenting adalah dia mampu menjadi satu kesatuan dengan Presiden Jokowi pada Pilpres 2019. (imn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here