IMN News, Kota Bekasi-Ketua Umum FONI Kadir BK menjelaskan, orienteering awalnya merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan militer. Orang yang mengikuti olahraga ini nantinya selalu berpindah dari suatu titik ke titik berikutnya, memanfaatkan peta dan kompas.
Maka, kata dia, dibutuhkan fisik dan kecerdasan yang mumpuni untuk mengikuti olahraga ini. Hingga saat ini Foni Kota Bekasi turut melibatkan siswa SMA/SMK dan mahasiswa untuk orienteering.
“Olahraga kan bergerak, kegiatan fisik. Kelebihannya (orienteering) adalah intelektual dan kecerdasan nomor satu, karena kita harus membaca peta dan membidik kompas berapa derajat yang harus dituju dari A ke B. Ketika ada hambatan kita harus berbelok atau menyerong, cari jalur ke titik berikutnya dengan mengukur derajat menggunakan kompas,” tuturnya.
Sementara wakil walikota Bekasi DR Tri Adhianto saat mengukuhkan pengurus FONI (Pengurus Federasi Orienteering Nasional Indonesia) Kota Bekasi periode 2021-2025,menilai, orienteering sport yang mengkombinasikan antara kemampuan fisik dan keterampilan ini bisa menjadi olahraga pilihan terbaru di Kota Bekasi. Ia berharap kegiatan fisik ini dapat maju, dengan melibatkan banyak anak muda dan olahragawan.
Akan memberikan dampak yang positif buat kemajuan Kota Bekasi. Apalagi Kota Bekasi memiliki visi cerdas dan kreatif,” kata Tri di gedung Multiguna kota Bekasi Minggu (06/06/2021).
Di sisi yang sama wakil walikota ingin Orienteering sport dapat dilakukan di lokasi-lokasi yang menarik perhatian masyarakat, sehingga nantinya turut menggenjot pula sektor pariwisata di Bekasi.
“Karena ini kan jejak yang dilakukan. Biasanya orang hanya berpikir jejak di dalam hutan, ruangan yang belum tereksplore. Tetapi ini bisa merupakan bagian dari ‘perang kota’, bikin jejak di kota. Filosofi itu yang saya kira, amanat ini bisa dikembangkan oleh para pengurus FONI yang dikukuhkan,” ucapnya.
Reporter : Yanso Sitorus
Editor : Alda Sukmawati Suherman SE.