Beranda Olah Raga Insan Bolavoli Jawa Barat Berduka Kehilangan Tokoh Olahraga Nasional Drs.H.Dadi Saridji...

Insan Bolavoli Jawa Barat Berduka Kehilangan Tokoh Olahraga Nasional Drs.H.Dadi Saridji Pendiri Klub Tectona

582
0
BERBAGI

INFO MEDIA Nasional, Bandung – Jawa Barat kehilangan salah satu tokoh olahraga bolavoli yang cukup senior, beliau adalah Drs.H.Dadi Saridji.

Drs.H.Dadi Saridji meninggal dunia karena sakit di RS Islam Bandung pukul 00.45 WIB dan akan dikebumikan di Kabupaten Bogor Jawa Barat Jumat (31/01/2025).

Almarhum tercatat sebagai Pengurus Pengprov PBVSI Jawa Barat dan Mantan Pengurus PBVSI Kota Bandung sekaligus Pendiri dan Ketua Klub PBV Bandung Tectona.

Sekilas profil Drs.H.Dadi Saridji.

H.Dadi Saridji ingin menciptakan Pemain yang Sekuat Kayu Jati. Jawa barat banyak lahir para pemain bolavoli yang berbakat.Tapi sangat jarang kita temui, seorang tokoh yang begitu konsisten melakukan pembinaan atlet bolavoli. Salah satunya adalah Dadi Saridji, manejer sekaligus pemilik klub voli, Bandung BSI Tectona.

Kecintaan pria kelahiran Bandung, 13 Februari 1939 ini terhadap olahraga bolavoli, tampaknya tidak bisa diragukan lagi. Betapa tidak lebih dari 30 tahun lamanya, pensiunan karyawan PT Perhutani ini, dengan tekun membina para pemain muda. Melalui klub binaannya Perhutani, tiap generasi Dadi menyumbangkan pemainnya baik di tingkat Jabar maupun nasional.

Kendati sudah malang melintang di dunia voli sekian lamanya, tak banyak orang tahu, sebenarnya Dadi awalnya lebih menyukai sepak bola dibanding bolavoli.

Saat masih bertugas di Jakarta ditahun 1987, bahkan Dadi pernah mendirikan klub sepakbola yang hingga kini masih eksis. Klub sepakbola tersebut diberi nama sesuai dengan tempat kediamannya waktu itu, yakni Persada atau Persatuan Sepakbola Dukuh Atas, yang juga menyumbangkan pemain-pemainnya di Divisi I Persija waktu itu.

“Karena sekarang juga nama GOR markas Bandung Tectona, saya namakan GOR Persada, sebagai kenang-kenangan waktu lalu,” ujar Dadi memulai perbincangan.

Awal mula membina voli sendiri, dituturkan Dadi, terjadi sekiotar tahun 1988, saat PT Perhutani menggelar Pekan Olahraga (POR). Dimana salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan adalah bola voli. Dadi pun mendapatkan tugas untuk membentuk sebuah tim yang akan mewakili Perhutani Jabar di POR tersebut.

“Dari pihak manajemen sendiri berkeinginan membina voli. Dan disepakati, barangsiapa yang timnya menang maka, akan diserahi tugas membina. Dan kebetulan, tim bolavoli Jabar yang menang, maka saya ditugasi membina klub, yang sampai sekarang eksis. Kita namakan tim itu Bandung Tectona.

TECTONA itu artinya kayu jati yang merupakan produ Perhutani. Tectona juga mengandung arti, bahwa tim tersebut sekuat kayu jati,” ujar Dadi.

Sejak itu lah, hari-hari yang dilalui Dadi tidak pernah lepas dari bolavoli. Dadi pun secara resmi membangun GOR yang menjadi basecamp Bandung Tectona di kawasan Komplek Cipadung Indah. Di tempat ini, Dadi mengembleng anak-anak muda untuk dijadikan pasukan bola voli yang pada akhirnya memperkuat tim bola voli Jabar.

“Pada awal pembentukan, semua pemain hasil rekrutan. Dan setelah itu, semua pemain merupakan binaan sendiri. Seperti tim yang bertanding di Proliga, semuanya merupakan binaan sendiri, kecuali pemain asingnya,” jelas Dadi.

Prestasi Bandung Tectona di kancah voli nasional pun sudah tidak diragukan lagi. Berbagai piala, pengharagaan memenuhi ruangan kantor Dadi yang menyatukan dengan gedung GOR Persada tersebut. Bandung Tectona pun tercatat sebagai klub pertama yang menjuarai Proliga, sebuah kejuaraan voli profesional di Indonesia.

Dalam setiap kejuaran yang diikutinya, Tectona sendiri lebih menampilkan para pemain muda atau juniornya untuk melapisi para pemain senior. Khusus untuk Liga Voli Indonesia (Livoli), bahkan Dadi hanya akan menampilkan pemain juniornya, sedang tim senior hanya untuk Proliga.

“Kekuatan sekarang, sebagai besar junior, yang umurnya rata-rata dibawah 22 tahun. Karena diperkirakan tim senior paling bisa bertahan 2-3 tahun lagi, setelah itu junior lah yang akan melanjutkan mereka,” kata Dadi. (*)

Dikutip dari berbagai sumber.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here